Kabupaten Wonosobo berdiri 24 Juli 1825 sebagai kabupaten di bawah Kesultanan Yogyakarta seusai pertempuran dalam Perang Diponegoro. Kyai Moh. Ngampah, yang membantu Diponegoro, diangkat sebagai bupati pertama dengan gelar Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Setjonegoro.
Nama Wonosobo berasal dari 2 kata , yaitu wono dan sobo , wono artinya hutan dan sobo membuka. Menurut cerita rakyat, pada sekitar abad XVII ada tiga orang pengelana yang masing-masing bernama Kyai Kolodete, Kyai Karim dan Kyai Walik, mulai merintis suatu pemukiman di Wonosobo .
Tumenggung Jogonegoro merupakan tokoh yang tak lepas dari sejarah Wonosobo. |
Kyai Kolodete berada di dataran tinggi Dieng, Kyai Karim berada di daerah Kalibeber dan Kyai Walik berada di sekitar Kota Wonosobo sekarang ini. Sejak saat itu daerah didaerah ini mulai berkembang, tiga orang tokoh tersebut dianggap sebagai "cikal bakal" dari masyarakat Wonosobo yang dikenal sekarang ini. Makin lama daerah ini semakin berkembang, sehingga semakin ramai. Dikemudian hari dikenal beberapa nama tokoh penguasa daerah Wonosobo yang pusat pemerintahannya diSelomanik. Dikenal pula tokoh bernama Tumenggung Wiroduta di Pacekelan Kalilusi, yang selanjutnya dipindahkan ke Ledok atau Plobangan saat ini.
Perayaan Ulang Tahun Wonosobo pada tahun 1972 |
Salah satu sudut Alun-alun Wonosobo tahun 1972 |
0 komentar:
Posting Komentar